Produksi pertanian meningkat, petani sejahtera |
Sebaran, Makassar - Ada yang tak lazim. Bahkan mengejutkan. Rupanya produksi hasil pertanian di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan saat ini, mengalami peningkatan
Meningkatnya produksi pertanian di Sulsel itu, setidaknya bisa dilihat dari hasil produksi petani di dua daerah, yakni di Kabupaten Bone dan Maros.
Di Kabupaten Bone, dan Maros misalnya; kuantitas dan kualitas produksi pertanian dari kelompok tadi yang menerima benih mandiri mulai merasakan dampak positifnya.
Contoh di Kabupaten Bone. Ada petani bernama M. Jafar yang memiliki luas ubinan 2,5×2,5 meter dengan hasil ubinan 6,5 Kg. Produktifitasnya mencapai 10,4 ton/hektare.Varitas Impari 32.
Sebelumnya, ia melakukan pengambilan ubinan bantuan benih padi APBD I di Poktan Ta’disangka, Desa Malimongeng, Kecamatan Salomekko
Kelompok tani lainnya, yaitu Karya Baru, Desa Paccinge, Kecamatan Patimpeng dengan ubinan 4,5 Kg setara dengan 7,2 ton/hektare, kemudian Kelompok Tani Radda 2, Desa Karella, Kecamatan Mare dengan hasil ubinan 6,0 Kg atau setara dengan 9,6 ton/hektare.
Lalu, Kelompok Tani Samaenre, Desa Mare, Kecamatan Mare dengan hasil ubinan 5,0 Kg atau setara dengan 8,0 ton/hektare.
Selanjutnya Poktan Luppereng II, Desa Padatuo, Kecamatan Tonra dengan hasil ubinan 4,8 Kg atau setara dengan 7,6 ton/hektare.
Lantas apa kira-kira penyebab produksi pertanian itu meningkat?
Salah seorang pengamat pertanian di Sulsel, Dr Suardi Bakri mengatakan, peningkatan hasil olahan tani tersebut, salah satunya dipicu oleh adanya Program Benih Mandiri
"Dulu ada program yang diluncurkan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman untuk para petani di Sulsel, namanya Program Benih Mandiri, itu salah satu pemicunya," kata Dr Suardi
Dia menilai, Program Mandiri Benih itu adalah sebuah program yang sangat startegis dalam meningkatkan produksi pertanian berbagai sektor termasuk perkebunan yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat petani di Sulsel.
“Mandiri benih adalah program yang sangat baik dari pak gubernur. Sekarang sudah terbukti, bahkan bukan hanya dari segi kuantiatas yang bertambah, tapi juga kualitas produksi pertaniannya bagus," ujarnya
Doktoral pertanian yang saat ini menjabat Dekan Pertanian UIM ini mengatakan, persoalan benih berkualitas adalah prinsip utama dan sangat vital dalam menjaga kuantitas dan kualitas pertanian.
“Pak gubernur kita tahu benar apa yang harus dilakukan dalam meningkatkan produksi pertanian di Sulsel. Persoalan benih itu yg utama, dan pak gub sudah laksanakan di Sulsel,” jelas Suardi.
Dengan adanya mandiri benih ini, lanjut Dr Suardi, maka ke depan penguatan kelembagaan petani harus ditingkatkan. “Kelompok tani yang terverifikasi faktual harus menjadi sebuah keharusan oleh pemerintah,” ujarnya. (*)