Sebaran, Banten - Dampak kenaikan harga BBM begitu terasa bagi kalangan menengah ke bawah.
Meski pemerintah telah mengucurkan BLT sebagai kompensasi pengurangan subsidi di APBN, tetap saja tidak serta merta menyelesaikan persoalan ekonomi sebagai akibat yang ditimbulkan.
Memang tidak bisa cuma pemerintah saja yang bekerja mengurus masyarakat ekonomi kelas bawah, apalagi di tengah keterbatasan anggaran negara pasca pandemi Covid-19.
Maka, perlu partisipasi semua pihak untuk meringankan beban antar sesama. Hal itu yang ditegaskan oleh Bendahara Umum KITA, Camelia Panduwinata Lubis kepada wartawan usai acara santunan dan penyaluran bantuan untuk kaum dhuafa dan anak yatim, Selasa (14/9).
Camel mengatakan, acara yang digelar bulanan ini terselenggara atas kerja sama antara Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) dengan Yayasan Camelia Foundation. Bulan depan, bagi-bagi bansos dan santunan anak yatim ini akan diselenggarakan di Bogor setelah sebelumnya pernah diadakan di sekitaran Bekasi.
"KITA sebagai organisasi kemasyarakat selalu berada di tengah masyarakat, merasakan denyut kehidupan masyarakat yang saat ini tengah kesulitan dihantam berbagai problem. Meski pemerintah telah mengeluarkan berbagai BLT sebagai upaya bantalan sosial, namun tetap saja semua pihak harus turut terlibat meringankan beban masyarakat yang membutuhkan," kata Camel usai santunan di Kampung Nambo, Desa Kaserangan, Serang, Banten.
Camel pun mengapresiasi para donatur yang terlibat sehingga kegiatan tersebut terselenggara dengan baik.
Tak lupa juga ia mengucapkan terima kasih kepada para panitia dan simpatisan KITA yang dikomandoi oleh Amoy sebagai ketua panitia sekaligus juga bidang sosial KITA Banten.
Terakhir, Wakil Bendahara Umum HKTI ini pun berharap program-program sosial seperti ini terus digalakkan, tidak hanya dilakukan oleh KITA saja namun juga elemen-elemen lainnya sehingga masyarakat semakin terbantu di tengah situasi yang serba sulit seperti ini.