Notification

×

Iklan

Pasang Iklan

Iklan

Pasang Iklan

Kapolri: Tidak Ada Lagi Anggota Nyetor ke Komandannya, Bandel Saya Tangkap dan Copot

| Oktober 24, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-02-26T05:48:49Z
Pasang Iklan

 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Sebaran.Online, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan statement keras. 


Orang nomor satu di jajaran Polri itu mengancam akan mencopot siapapun anggotanya yang terlibat 'setoran'. 


Sigit menegaskan 'setoran' yang selama ini masih ada terdengar membuat terjadinya pungutan liar (pungli).


'Setoran' yang dimaksud adalah pemberian uang oleh anggota kepada komandan atau atasannya. 


Sigit menegaskan perilaku ini harus ditiadakan mulai dari sekarang dan seterusnya. 


"Perilaku seperti itu, bisa menjadk alasan anggota dibawah melakukan pungli, jadi hentikan setoran," perintah Sigit, Senin (24/10/2022).


Sigit saat memberi pengarahan kepada kepala satuan wilayah (kasatwil) di 34 polda dan polres jajarannya, tidak berhenti mengulang-ulang peringatan itu. 


Menurutnya, peringatan tersebut berlaku untuk semua dan saat ini sudah berjalan di tingkat mabes Polri. 


"Mulai dari tingkat polsek, polres dan polda, harap ini diperhatikan dan yang bandel pasti akan saya copot" tegasnya


Perilaku setoran itu, sebut Sigit, biasanya bawahan menyetorkan uang ke atasan dengan harapan mendapatkan kesempatan sekolah atau jabatan yang lebih baik. 


Sigit pun menegaskan akan menangkap pihak-pihak yang mencatut namanya untuk iming-iming sekolah dan jabatan.


"Saya kira Pak As SDM sudah melakukan nggak ada yang namanya mau masuk sekolah bayar, mau dapat jabatan bayar. Dan ini saya cek di Mabes, tidak ada seperti itu. Termasuk juga kalau ada yang bawa-bawa nama saya, tolong tangkap, laporkan," kata Sigit.


Sigit mengulangi instruksinya untuk meniadakan perilaku 'setoran' demi jabatan atau kesempatan sekolah. "Kita sepakat bahwa di Mabes tidak ada yang seperti itu. Tolong di Polres lakukan hal yang sama," ucap Sigit.


"Tidak ada untuk menempatkan jabatan, harus bayar. Tidak ada untuk supaya seseorang bisa sekolah, harus bayar," imbuh mantan Kabareskrim Polri ini.(*) 



 


Pasang Iklan

Pasang Iklan

×
Berita Terbaru Update