Leli Irwanah |
Penulis : Leli Irwanah
Mahasiswa Akuntansi, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia
SISTEM adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk memudahkan aliran informasi atau materi untuk menjapai tujuan tertentu. Sistem memiliki organisasi, keterkaitan, integrasi, dan tujuan utama. Setiap bagian dari sistem disebut sebagai subsistem. Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system, subsistem ini bisa phisik ataupun abstrak. Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada lebih dari satu tingkat. Contoh dari suatu sistem yang ada di perusahaan adalah Sistem Informasi merupakan suatu system yang terdiri dari berbagai formulir , catatan dan laporan yang sudah disusun dan menghasilkan suatu informasi keuangan dan sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
Dengan adanya Sistem informasi yang bertujuan untuk mengumpulkan dan menyimpan semua data secara efektif dan efesien dan berhubungan dengan seluruh kegiatan perusahaan. Salah satu subsistem dari Sistem informasi yang ada diperusahaan adalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Menurut Romney & steinbart (2018:10) “sistem informasi akuntansi adalah system yang dapat mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi para pembuat keputusan. Hal ini termasuk orang, prosedur dan intruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, control internal serta langkah-langkah keamanan”.
Menurut Turner, Weickgenannt, & Copeland (2017:4) sistem informasi akuntansi meliputi proses, prosedur, dan sistem yang menangkap data akuntansi dari proses bisnis, mencatat data akuntansi ke dalam catatan yang sesuai, memproses data akuntansi secara terperinci dengan mengklasifikasikan, merangkum, dan mengkonsolidasikan serta melaporkan data akuntansi yang diringkas ke pengguna internal maupun eksternal.
Menurut Patel (2015) sistem informasi akuntansi merupakan subsistem informasi dalam suatu organisasi, dimana kegiatannya yaitu mengumpulkan informasi dari berbagai subsistem entitas dan mengkomunikasikannya ke subsistem pemrosesan informasi organisasi. Sistem informasi akuntansi secara tradisional berfokus pada pengumpulan, pemrosesan, analisis, dan mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak eksternal seperti investor, kreditor, bankir dan agen pajak serta pihak internal seperti manajemen dan pemilik. Diambil dari referensi (pustaka.ut.ac.id)
Tujuan SIA ini terlihat juga pada fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi, yaitu :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi pada perusahaan.
2. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
SIA terdiri dari 3 subsistem yaitu : Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian, Sistem buku besar/ pelaporan keuangan, Sistem Penutupan dan pembalikan. Yaitu pembalikan dan penutupan dari laporan yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup.
Sistem informasi akuntansi umumnya terdiri dari enam komponen utama: orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, dan pengendalian internal. Berikut adalah komponen dalam SIA
1. Orang-orang SIA
2. Prosedur dan Instruksi
3. Data SIA
4. Perangkat Lunak SIA
5. Infrastruktur TI
6. Kontrol Internal
Enam komponen SIA semuanya bekerja sama untuk membantu karyawan kunci mengumpulkan, menyimpan, mengelola, memproses, mengambil, dan melaporkan data keuangan mereka. Memiliki sistem informasi akuntansi yang berkembang dengan baik dan terpelihara yang efisien dan akurat merupakan komponen tak terpisahkan dari bisnis yang sukses.
Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
Adapun beberapa manfaat SIA bagi perusahaan antara lain:
1. Menyediakan atau menyajikan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga perusahaan dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produksi produk atau jasa yang dihasilkan.
3. Meningkatkan efisiensi kinerja bisnis, baik itu pada bagian keuangan dan bagian lainnya.
4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.
5. Meningkatkan sharing knowledge.
Dari uraian mengenai SIA di atas, dapat disimpulkan bahwa SIA sangat penting untuk suatu perusahaan. Dengan adanya SIA yang baik, perusahaan dapat melakukan proses operasi maupun informasi dengan lebih efektif dan efisien karena adanya pengendalian yang mengendalikan proses-proses tersebut sehingga hasil yang dicapai dapat sesuai dengan tujuan perusahaan. Selain itu informasi akuntansi yang dihasilkan dari SIA dapat dipertanggung jawabkan untuk kelak digunakan dalam mengambil keputusan mengenai keuangan perusahaan maupun digunakan oleh pihak di luar perusahaan seperti pemasok, investor, dan klien yang berhubungan langsung dengan kegiatan bisnis perusahaan.
Dapat dibayangkan apabila SIA suatu perusahaan tidak berjalan dengan baik, misalkan karena suatu komponen di dalam SIA yang tidak bekerja dengan optimal, tentu hal ini akan menyebabkan sistem yang berjalan menjadi terhambat sehingga mengakibatkan kegiatan bisnis perusahaan tidak berjalan lancar, informasi yang dihasilkan tidak akurat, dan tujuan dari kegiatan bisnis perusahaan pun sulit untuk dicapai. Oleh karena itu, suatu perusahaan perlu merancang dan menjalankan SIA yang terbaik demi lancarnya kegiatan bisnis dan tercapainya tujuan perusahaan. Tidak hanya SIA, subsistem dari Sistem Informasi lain pun perlu dirancang dan dijalankan dengan sebaik mungkin agar kegiatan bisnis perusahaan dapat berjalan dengan efektif juga efisien dan perusahaan dapat berkembang seiring berjalannya waktu.