Notification

×

Iklan

Pasang Iklan

Iklan

Pasang Iklan

Stop Obat Ini, Atau Anak Kita Meninggal Karena Gagal Ginjal

| Oktober 21, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2023-02-26T05:48:52Z
Pasang Iklan

 

Ilustrasi Anak-anak

Sebaran.Online - Jangan sembarangan lagi membeli obat sirup untuk anak-anak kita yang sedang sakit.


Kementerian Kesehatan merilis daftar 91 obat sirup yang diduga menyebabkan kasus gagal ginjal akut pada anak. Obat itu sebagian besar merupakan obat batuk dan paracetamol.


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa obat-obat tersebut dikonsumsi oleh para pasien sebelum mereka dinyatakan mengalami gagal ginjal akut. 


Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kementerian Kesehatan, 75 persen penyebab gangguan ginjal akut karena senyawa kimia kandungan polietelin glikol. Kandungan itu, kata Budi, bisa menimbulkan senyawa berbahaya seperti etilen glikol (EG) dan Dietlien Glikol (DEG).


"Kita 75 persen sudah tahu kira-kira yang sebabkan itu ini (EG dan DEG), kita larang untuk diresepkan dan kita larang untuk dijual di apotek-apotek", kata Budi di Gedung Adhyatama Kemenkes RI, Jumat, 21 Oktober 2022.


Budi pun mengumumkan bahwa data per hari ini, Jumat, 21 Oktober 2022, terdapat penambahan angka kematian korban. Kemenkes berhasil mendata 241 kasus di 22 provinsi. Angka kematian dari 241 kasus ini mencapai 55% atau 133 anak dinyatakan meninggal dunia. Data ini didapatkan dari bulan Januari-Oktober 2022.


Budi menjelaskan kasus ini mulai naik per bulan Agustus-Oktober, tercatat Agustus naik 36 kasus, September naik 78 kasus, dan Oktober naik 110 kasus.


"Kita sudah identifikasi telah dilaporkan adanya 241 (kasus) di 22 provinsi," kata Budi.


Budi menjelaskan bahwa angka kematian kasus gangguan ginjal ini selalu ada namun jumlahnya tidak sebanyak saat ini.


"Jadi meninggal karena AKI selalu terjadi cuma jumlahnya kecilnya, enggak pernah tinggi", kata dia.


Berikut 91 daftar obat yang dikonsumi pasien dan diduga penyebab gagal ginjal akut:


1. Afibramol

2. Alerfed Syrup

3. Ambroxol syr

4. Amoksisilin

5. Amoxan

6. Amoxicilin

7. Anacetine syrup

8. Antasida DOEN

9. Apialys syr

10. Azithromycin Syrup

11. Baby cough

12. Camivita

13. Caviplex

14. Cazetin

15. Cefacef Syrup

16. Cefspan syrup

17. Cetirizin

18. Colfin Syrup

19. Cupanol Syrup

20. Curbexon Syrup

21. Curviplex Syrup

22. Depakene

23. Devosix drop 15 ml

24. Dextaco syrup

25. Domperidon syr

26. Disudrin-ped


Selanjutnya, daftar obat nomor 27-77


27. Elkana Syrup

28. Eritromisin

29. Etamox syrup

30. Fartolin Syrup

31. Ferro K

32. Hecosan

33. Hufabetamin

34. Hufagrip

35. Hufamag Plus Syrup

36. Ibuprofen

37. Ifarsyl Plus

38. Imunped drop

39. Interzinc

40. Itamol syrup

41. Klinik Tazkia : Paracetamol Syrup

42. Metronidazole syr

43. Mucos drop

44. Novachlor syrup

45. Nytex

46. OBH Ane Konidin

47. Omedom syrup

48. Omemox

49. Pacdin cough syrup

50. Pamol

51. Paracetamol

52. Paracetamol

53. Paracetamol drop

54. Paracetamol drop

55. Paracetamol syrup

56. Paraflu syrup

57. Praxion Syrup

58. Profilas Syrup

59. Proris

60. Proris Hijau

61. Psidii Syrup

62. Ranivel Syrup

63. Rhelafen

64. Rhinofed

65. Rhinos Junior Syrup

66. Rhinos Neo drop

67. Rosidon

68. RSKM : Paracetamol Syrup

69. Sanmol syr

70. Sanprima

71. Sucralfate

72. Tempra

73. Tremenza Syrup

74. Unibeby Cough Syrup

75. Unibeby drop

76. Vesperum

77. Vesperum drop 15 ml


Selanjutnya, daftar obat nomor 78-91


78. Vestein ( Erdostein )

79. Vometa

80. Yusimox

81. Zenichlor syrup

82. Zinc drop

83. Zinc Syrup

84. Zincpro syr

85. Zibramax

86. Asam Valproat Sirup

87. Carsida

88. Hufabethamine

89. Renalit

90. Hufallerzine

91. Hufagrip


Kementerian Kesehatan sebelumnya telah mengimbau kepada seluruh tenaga kesehatan untuk menghentikan pemberian obat sirup kepada anak. Hal itu merupakan langkah antisipasi untuk mencegah semakin banyaknya korban berjatuhan.


Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Kamis kemarin, 20 Oktober 2022, juga telah memerintahkan untuk menarik lima obat sirup dari peredaran. Penarikan itu karena obat tersebut dinilai memiliki kandungan Etilen Glicol dan Dietilen Glicol yang melebihi ambang batas aman. Meskipun demikian, BPOM menyatakan belum bisa memastikan apakah kasus gagal ginjal akut anak disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tersebut (*) 

Pasang Iklan

Pasang Iklan

×
Berita Terbaru Update