Notification

×

Iklan

Pasang Iklan

Iklan

Pasang Iklan

Pemerintah Kabupaten Luwu Bersinergi dengan FOLUR untuk Mengembalikan Kejayaan Kakao

| Februari 21, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-17T14:03:53Z
Pasang Iklan

 



 

TegasIndonesia, Luwu - Pemerintah Kabupaten Luwu, melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), telah mengumumkan niatnya untuk menghidupkan kembali kejayaan kakao di wilayah ini. Untuk mewujudkan hal ini, Kabupaten Luwu menjalin kerja sama dengan Food System, Land Use, and Restoration (FOLUR), sebuah program transformasi pengelolaan sistem pangan yang digagas oleh United Nations Development Program (UNDP) dan Food and Agriculture Organization (FAO). (21/2/23)

 

Project FOLUR adalah proyek nasional yang telah diajukan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, beberapa kementerian/lembaga terkait, FAO, dan UNDP kepada Global Environmental Fund (GEF). Proyek ini bertujuan untuk mengubah cara pengelolaan sistem pangan dan lanskap berbasis kelapa sawit, kakao, kopi, dan beras di Indonesia dengan tujuan menghasilkan manfaat lingkungan yang signifikan.

 

Ratna Kumala Sari, National Project Manager (NPM) FOLUR, menjelaskan, "Kabupaten Luwu menjadi fokus program ini karena wilayah ini pernah menjadi produsen terkemuka kakao. Selain itu, produksi padi di Sulawesi Selatan juga pernah mencapai tingkat keunggulan bagi Indonesia Timur. Program ini dirancang untuk menciptakan sistem pangan berkelanjutan di Sulawesi Selatan, terutama di Luwu, melalui integrasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta."

 

Program FOLUR mencakup 27 negara dan lima daerah di Indonesia. Kabupaten Luwu adalah satu-satunya lokasi di Sulawesi Selatan yang terpilih menjadi bagian dari program ini.

 

Kepala Bappelitbangda Kabupaten Luwu, Moch Arsal, menyatakan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan taraf hidup petani di Kabupaten Luwu. "Kami berharap program ini dapat mengembalikan kejayaan kakao di Kabupaten Luwu dan memberikan pemahaman kepada petani sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.

 

Sementara lokasi program ini belum ditentukan secara pasti, rencananya akan melibatkan daerah aliran sungai (DAS) Suso, termasuk kecamatan Bajo, Bajo Barat, Belopa, dan Latimojong.

 

Arsal menambahkan, "Kami saat ini sedang melakukan Musrenbang Kecamatan untuk mensosialisasikan program ini. Program FOLUR ini diharapkan akan berjalan selama enam tahun, dengan fokus utama pada pengembangan komoditas kakao dan padi."

 

Dalam rapat tersebut, hadir pula perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ketua KPH Latimojong, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Luwu, serta perwakilan Dinas Lingkungan Hidup. Semua pihak sepakat untuk bekerja sama dalam mewujudkan program ini dan mengembalikan kejayaan kakao di Kabupaten Luwu.

Pasang Iklan

Pasang Iklan

×
Berita Terbaru Update