Warga binaan Lapas Kelas IIA Parepare menyambut bulan ramadan dengan pesantren kilat. Kegiatan itu dipusatkan di Masjid At-taubah Lapas Parepare. Pesantren kilat itu berlangsung selama enam hari, 13-18 Maret 2023.
Sebanyak 30 warga binaan yang mengikuti kegiatan tersebut. Pesantren kilat itu akan diisi sejumlah materi yang akan dibawakan oleh penyuluh Kemenag Parepare.
Materinya yakni; membaca Alquran, praktik wudhu, praktik memandikan dan merawat jenazah, praktik salat, tayamum, azan dan menghafal surat-surat pendek. Selain itu, warga binaan juga dilatih menghafal ayat-ayat pilihan, doa-doa, mendengarkan ceramah, dan berdiskusi tentang keislaman.
"Selama mengikuti pesantren kilat, peserta akan diberikan pemahaman
keislaman secara mendalam.
Warga binaan juga akan diberi sertifikat setelah melewati seluruh rangkaian kegiatan," ungkap Kepala Seksi Bimnadik Lapas Parepare, Simung.
Sementara itu, Kalapas Parepare Totok Budiyanto pesantren kilat ini ditujukan bagi warga binaan beragama Islam. Totok ingin menciptakan suasana mirip di pondok pesantren meski berada dalam lapas.
Kalapas juga mengatakan pesantren kilat digelar sebelum ramadan. Harapannya, kata dia, agar warga binaan sudah memiliki dasar pemahaman terkait kegiatan ibadah sebelum memasuki bulan ramadan.
"Kita berharap memasuki bulan ramadan, warga binaan sudah memperdalam ilmu agama. Belajar mendekatkan diri kepada Allah SWT serta menjauhi larangan Allah SWT. Warga binaan juga punya bekal untuk melaksanakan ibadah puasa," harap dia.
Selain itu, pesantren kilat juga diharapkan bisa mempererat hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan sesama manusia. Dalam bersosialisasi dan membentuk kepribadian islami.
"Kita ingin memperkuat ukhuwah Islamiah, ukhuwah Wathaniyah dan ukhuwah insaniyah," pungkasnya. (Advertorial)