Ilustrasi politik uang (ist) |
Sulsel masih menjadi wilayah yang rentan dengan praktik politik uang. Semua daerah terindikasi melakukan hal itu pada Pemilu sebelumnya.
Itu sebabnya Bawaslu Sulsel rutin menggelar sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya para pemilih pemula. Sebab, mereka yang dianggap paling rentan menjadi objek money politic.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Sulsel, Syaiful Jihad mengatakan, secara umum tidak ada daerah di Sulsel yang benar-benar bersih dari praktik politik uang. Bahkan di sejumlah daerah kondisinya cukup masif.
”Sulsel ini masih sangat rentan dengan politik uang, rawan sekali. Ada beberapa daerah yang masif, jika melihat pemilu sebelumnya. Patokan kita ini kan pemilu sebelumnya. Kondisi ini membuat kami terus berupaya melawan dengan berbagai metode yang kami lakukan,” ujarnya, Minggu 10 September.
Lebih lanjut dia mengatakan, upaya-upaya yang dilakukan juga sampai ke tingkat desa. Bahkan Desa Massamaturu, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, menjadi desa percontohan anti politik uang. Kata Syaiful, masyarakat di sana sudah punya tingkat kesadaran untuk itu.
Hal ini dianggap baik, karena bisa mejadi pondasi kuat untuk memberantas politik uang. Kata dia, desa menjadi wilayah strategis untuk menciptakan nuansa pemilu dan politik bersih, aman, tanpa gejolak besar.
”Karena kalau mau membangun demokrasi yang bagus di perkotaan, harus dikepung dari desa. Supaya masif, apalagi kalau berangkat dari kesadaran diri. Warga Desa Massamaturu itu sampai bikin stiker menolak politik uang di depan rumahnya,” terangnya.
Hal-hal seperti ini juga yang diupayakan terjadi di kota. Sehingga, Bawaslu melakukan edukasi kepada golongan mahasiswa atau siswa, yang memang menjadi pemilih pemula. Namun metode yang digunakan cenderung berbeda.
”Pemilih muda ini kan dekat dengan sosial media. Makanya kami ajak untuk paham, memilah dan menyaring informasi, agar tidak mudah kena hoaks. Kan banyak sekali hoaks seliweran di sosial media,” jelasnya.
Selain politik uang, Bawaslu Sulsel juga mengajak pemilih pemula agar tidak terseret arus politik identitas. Kondisi.ini sangat rentan terjadi pada momen politik, dengan berbagai kepentingan yang ada di dalamnya.
”Politik identitas juga bahaya. Makanya kami mengajak supaya mereka ini tidak mudah terprovokasi. Jangan sampai terjadi kegaduhan dan sebagainya,” bebernya. (*)