Penulis; Zulfahmi (Mahasiswa IAIN Parepare) |
Indonesia memiliki sekitar 17.500 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 kilometer. Sekitar 62% wilayah daratan Indonesia merupakan lautan dan perairan, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar sumber daya alam Indonesia terletak di lautan.
Luas permukaan lautan Indonesia adalah 3.257.357 km². Ada banyak sumber daya alam yang berbeda-beda di lautan luas Indonesia, salah satunya adalah rumput laut. Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua setelah Tiongkok.
Rumput laut merupakan salah satu produk yang prospek pasarnya sangat luas dan menjanjikan serta dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan perekonomian Indonesia, itu karena nilai jualnya yang sangat tinggi. Dengan demikian, rumput laut dapat menjadi produksi unggul dalam pembudidayaannya
Sebagian besar penduduk Indonesia yang ekonominya lemah tinggal di pesisir.
Kehadiran rumput laut sebagai komoditas tentunya akan sangat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dan menjadi jalur dalam pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi masyarakat pesisir panti Karaballo, kecamatan Suppa, kabupaten Pinrang.
Budidaya rumput laut cukup menjanjikan dalam meningkatkan perekonomian penduduk setempat, dan banyak pula peluang kerja di industri rumput laut. Mulai dari penaburan rumput laut, pengikatan rumput laut, pemanenan, pengeringan rumput laut dan semua itu membutuhkan tenaga manusia yang tidak memandang ciri fisik atau umur seorang laki-laki atau perempuan.
Dalam budidaya rumput laut memiliki proses pekerjaan yang bisa dikatakan tidak serumit pekerjaan nelayan lainnya, yang dimana sebagian besar pekerjanya dari kaum pria. Berbeda dengan komoditas pembudidayaan rumput laut, semua kalangan bisa langsung terjun dalam pekerjaan tersebut baik yang muda atau yang tua, dari kaum pria maupun perempuan.
Kemudahan perawatan menjadi keunggulan budidaya rumput laut. Biarkan saja di tengah laut dan pantau pertumbuhannya setiap beberapa hari. Resiko yang sangat rendah dibandingkan dengan komoditas lain yang ada di lautan
Dari perkiraan luas laut 2 hektar sudah bisa memanen kurang lebih 120 ton rumput laut. Bermodalkan perahu, bibit rumput laut, tali, dan botol plastik, ekonomi masyarakat secara tidak langsung akan sejahtera.
Nelayan biasanya berlayar cukup lama untuk mendapatkan hasil tangkapan dan menghabiskan banyak tenaga. Dalam menanam rumput laut tidak perlu menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan hasil, dan tentunya menghemat banyak energi. Bila sudah tumbuh, tidak memerlukan banyak waktu untuk proses pemanenannya. Namun, budidaya rumput laut juga memiliki beberapa tantangan, terkhusus para petani rumput laut wilayah Suppa. Bahan baku berkualitas yang cukup rumit didapatkan dan juga kondisi iklim yang kadang berubah ubah.
Tragedi Covid-19 sangat berdampak pada perekonomian Indonesia hingga perekonomiannya terpuruk sangat jauh dan hal ini berdampak sangat besar terhadap masyarakat miskin pesisir. Ketersediaan rumput laut sebagai komoditas tentunya menjadi solusi yang dapat meningkatkan dan menstabilkan perekonomian warga pesisir.
Rumput laut memiliki banyak manfaat dan baik untuk kesehatan. Jenis rumput laut yang banyak dimanfaatkan adalah rumput laut ganggang merah yang digunakan untuk membuat agar- agar dan makanan lainnya karena rumput laut tinggi akan karbohidrat. Setidaknya rumput laut mengandung karbohidrat, lemak nabati, dan protein yang menyehatkan sehingga banyak diminati. Manfaat rumput laut saat ini bukan hanya pada industri makanan saja tetapi saat ini rumput laut juga dimanfaatkan oleh industri kosmetik dan juga farmasi.
Permintaan konsumen yang tinggi dari industri kosmetik, industri farmasi, industri makanan dan sebagainya membuat komoditas rumput laut ini sangat berpotensi untuk mendorong kemajuan UMKM.
Industri kosmetik sendiri menguasai penjualan pasar dunia sebesar 5%. Kebutuhan perempuan dalam perawatan dan mempercantik diri terus meningkat sehingga memicu peningkatan produksi kosmetik. Alhasil kebutuhan dari bahan bakunya pun juga mengalami peningkatan khususnya kosmetik yang bahan dasarnya dari rumput laut.
Industri farmasi juga telah menggunakan olahan rumput laut sebagai bahan utama obat- obatan, seperti kapsul obat berbahan dasar rumput laut dan banyak obat berbahan dasar rumput laut lainnya.
Sebagian besar produksi rumput laut disalurkan ke industri makanan yang dikarenakan kebutuhan pangan yang cukup besar seperti bakso, yogurt, agar-agar, jus, kerupuk, cemilan – cemilan dan masih banyak lagi produk makanan yang pada umumnya banyak disukai orang sehingga permintaan produksi rumput laut dari industri makanan terbilang cukup besar.
Data dari Kementrian kelautan dan perikanan (KKP) pada tahun 2022, ekspor rumput laut mencapai US$275 juta, tumbuh 90,13% pertahun dengan volume berat 112.910 ton. Dengan tujuan ekspor rumput laut yaitu tiongkok sebesar (82,36%), prancis (1,97%), korea selatan (5,25%), akan tetapi untuk data valid terkait dengan ekspor rumput laut tahun 2023 belum ada, karena adanya wacana penyetopan ekspor beberapa komoditas termasuk komoditas rumput laut.
Wilayah daerah pengekspor rumput laut terbesar yaitu sulawesi selatan dengan kontribusi ekspor sebesar 47,95% dari keseluruhan jumlah ekspor indonesia dan jawa memiliki kontribusi sebesar 26,50% dari keseluruhan jumlah ekspor Indonesia.
Harga rumput laut untuk bulan oktober berkisar 30-35 ribu / kilo dalam keadaan kering sedangkan yang basah diharga Rp1.000 dan akan mengalami peningkatan hingga beberapa pekan kedepannya. Jika harga rumput laut meningkat otomatis upah pendapatan bagi pekerja di komunitas rumput laut juga ikut naik. Dan ini membuktikan bahwa pembudidayaan rumput laut sangat berperan penting dalam peningkatan perekonomian.
Bagi warga pesisir, khususnya di Watang Suppa, Karaballo, Kabupaten Pinrang, rumput laut merupakan salah satu sumber penghidupan. Sebagian besar kebutuhan ekonomi penduduk Karaballo bergantung pada pendapatan dari budidaya rumput laut. Oleh karena itu, diperlukan dukungan pemerintah untuk melanjutkan produksi produk pertanian rumput laut.
Indonesia memiliki banyak potensi di wilayah lautan, apalagi wilayah Indonesia yang sangat luas. Jadi sangat disayangkan jika dibiarkan begitu saja. Rumput laut juga bisa mendatangkan ikan sehingga bisa menguntungkan para nelayan. Dampak positifnya juga berimbas ke masyarakat khususnya di pesisir pantai.
Dari kondisi seperti ini pemerintahan Indonesia melalui koordinasi pemerintah setempat wajib memberikan perhatian lebih untuk meningkatkan kapasitas produksi dari komoditas pembudidayaan rumput laut. Untuk itu pemerintah wajib ikut andil dalam pengembangan komoditas tersebut agar mengedukasi masyarakat.
Mulai dari pengadaan program pemberdayaan masyarakat atau pelatihan-pelatihan sebagai peningkatan SDM khusunya di komoditas rumput laut mengenai cara produksi rumput laut yang baik dan benar sampai dengan proses pengeksporan. Harapan yang sangat besar setelah melakukan pelatihan, masyarakat sudah bisa mandiri dalam mengolah rumput laut yang sesuai dengan alur teknisnya. (*)