Notification

×

Iklan

Pasang Iklan

Iklan

Pasang Iklan

Pengurus Golkar Parepare Ramai-ramai Mengundurkan Diri, Ada Apa?

| April 02, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-02T08:15:35Z
Pasang Iklan
Pengurus DPD Golkar Parepare menyerahkan surat pengunduran diri 

Pengurus DPD Partai Golkar Parepare ramai-ramai menyatakan mundur dari struktur kepengurusan. Sebanyak 9 pengurus DPD menyerahkan surat pengunduran dirinya di Sekretariat Golkar Parepare, Selasa 2 April 2024.


Sembilan nama yang mengundurkan diri terdiri dari tiga wakil ketua, satu wakil sekretaris, tiga ketua bagian dan dua anggota bidang.


Sembilan nama tersebut yakni Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Fadly Agus Mante, Wakil Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini Rahman DJ, serta Wakil Ketua Bidang Tani dan Nelayan Muhammad Sahur Rifai.


Selanjutnya, Ketua Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah II Muhammad Nawir, Wakil Sekretaris Bidang Kajian Strategis dan Kebijakan Publik Saharuddin Nassa, Ketua Bagian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Muhammad Haedar Hasan, Ketua Bagian Pemenangan Pemilu Agung Nugraha, Anggota Bidang Informasi dan Komunikasi Fatmawati Alimuddin, serta Anggota Bidang Pemuda dan Olahraga Akbar Has.


"Ada 9 surat pernyataan pengunduran diri dari kepengurusan DPD II Partai Golkar dan selebihnya akan disusul beberapa teman-teman pengurus yang akan menyampaikan langsung di staf sekretariat Partai Golkar," ujar Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Parepare.


Fadly mengungkapkan yang mundur ini ada yang menduduki jabatan wakil ketua bidang dan wakil sekretaris.


"Yang jelas yang mundur ini itu fungsionaris pengurus harian partai Golkar. Ada juga tiga pimpinan kelurahan yang akan menyusul (mengundurkan diri)," ungkapnya.


Setelah mundur, Fadly dkk mengungkapkan banyak yang perlu dievaluasi dalam kepengurusan. Dia mendorong adanya revitalisasi kepengurusan 


"Insyaallah mulai hari ini selaku kader kami berkomitmen untuk menghimpun kekuatan untuk melakukan pembaruan di Golkar Parepare," beber Pria yang akrab disapa Awink itu.


Lebih lanjut, Fadly membeberkan banyak kebijakan yang dipaksakan di bawah kepemimpinan Ketua DPD Golkar Parepare Erna Rasyid Taufan. Kader dan pengurus, kata dia, hanya menjadi stempel untuk memuluskan keinginan pribadi Ketua.


"Ada sejumlah kebijakan yang terlalu dipaksakan. Ibu Ketua (Erna Rasyid Taufan) tidak mendengar suara kader. Kalaupun diundang kader itu hanya diundang untuk bersepakat. Tidak diundang untuk berdiskusi," beber Fadly.


Surat pengunduran diri 9 pengurus DPD Golkar Parepare itu diterima Staf Sekretariat Bahrum. Dia mengatakan sudah menerima amanah dari Sekretaris Golkar Parepare untuk menerima surat pengunduran diri tersebut. 


"Saya sebagai staf sekretariat tadi sudah diperintahkan bapak sekretaris partai Golkar Hamran Hamdani untuk menerima. Kemudian akan diberikan kepada Ketua Partai Golkar Parepare Erna Rasyid Taufan untuk segera diproses," pungkas dia. (*)

Pasang Iklan

Pasang Iklan

×
Berita Terbaru Update