.jpeg)
Sebanyak empat dari tujuh komisariat menolak dengan tegas tahapan pra konferensi cabang (Konfercab) HMI Cabang Parepare. Pimpinan dan kader komisariat menilai pra konfercab HMI cacat prosedur.
Adapun empat komisariat yang menolak hasil pra konfercab yakni; HMI PGSD, HMI Ahmad Yani, HMI STIE Amsir dan HMI STIH Amsir.
Empat komisariat itu menolak karena seabrek masalah yang membuat konfercab cacat prosedur. Pertama, pengurus HMI Cabang Parepare tidak melibatkan komisariat dalam tahapan-tahapan pra konfercab serta pengambilan keputusan didalamnya. Termasuk didalamnya proses penjaringan calon ketua.
Kedua, panitia pengarah atau steering committee diduga tidak qourum, sebab 3 diantara 5 steering committee tidak dilibatkan dalam pleno-pleno.
Ketiga, jadwal konfercab yang tidak jelas, tertunda-tunda, dan tidak tersosialisasi dengan baik kepada pengurus komisariat dan kader.
"Pengurus cabang dan sejumlah steering committe melabrak aturan dan mempermainkan konstitusi HMI. Mereka juga tidak menghargai senior steering committee yang mewakili komisariat kami," kata Pj Ketua Komisariat STIE Ersa Mayora, bersama Ketua Komisariat Ahmad Yani Al Imran, saat diwawancarai media (Selasa 2/7).
Ironisnya, saat sejumlah alumni dan kader meminta penjelasan atas hal ini, pengurus HMI Cabang tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas situasi ini.
Jika tidak ada itikad melaksanakan konfercab sesuai konstitusi, 4 komisariat berencana melaporkan hal ini kepada pimpinan Badko HMI Sulselbar dan Pengurus Besar (PB) HMI, dengan berkonsultasi pada Majelis Daerah KAHMI Kota Parepare.
Mereka menuntut agar konfercab segera dimulai, dengan mentaati aturan, diikuti seluruh komisariat, dan melibatkan seluruh perwakilan steering committee.
Sebagai tambahan informasi, situasi seperti ini baru kali ini terjadi sepanjang sejarah HMI Parepare. (*)
