Ketua DPRD Parepare sementara Kaharuddin Kadir |
Tingginya angka Inflasi Parepare menjadi perhatian DPRD. Dewan melayangkan kritik keras terhadap kinerja Pemkot Parepare. Kritik keras itu datang dari Ketua DPRD Parepare sementara Kaharuddin Kadir, Kamis 5 September 2024.
"Tentu kita prihatin yah, saya selaku anggota DPRD sangat prihatin dengan inflasi yang tinggi ini. Tidak ada daerah yang berkeinginan inflasinya tinggi," ujarnya.
Menurut Kaharuddin, inflasi tinggi karena Pemkot Parepare lamban menyerap APBD. Dia menyebut hingga saat ini serapan anggaran APBD masih rendah. Dia menyebut hal rendahnya serapan anggaran berpengaruh dengan tingginya angka inflasi.
"Kalau saya, mungkin ini salah satu pengaruh daripada tingginya inflasi itu karena jumlah uang yang beredar kurang termasuk di antaranya daya serap APBD kita rendah," ungkap dia.
Dirinya membeberkan belanja APBD Parepare belum terlalu banyak sehingga mempengaruhi jumlah uang yang beredar. Dirinya mencontohkan realisasi anggaran untuk masyarakat seperti insentif guru mengaji, guru sekolah mingguan belum dibayar.
"Kemudian kontraktor atau pihak ketiga yang sudah mengerjakan pekerjaan masih ada 16 miliar yang belum terbayar. ini semua mempengaruhi," sebut Legislator Partai Golkar itu.
Olehnya itu, sebagai mitra kritis dirinya berharap Pemkot dan Pj Walikota memacu diri agar lebih progresif. Dirinya menyebut Pemkot Parepare harus mencontoh pemerintahan lalu yang menjaga laju inflasi.
"Berpikir sedikit progresif lah melihat persoalan ini. Selama ini kan inflasi kita terjaga selama pak Taufan wali kota selama 10 tahun, inflasi kita rendah," sebutnya.
"Dia (Pj Wali Kota) harus banyak belajar di Parepare ini. Kalau inflasi tinggi baru dia tinggalkan, wah dia tinggalkan kenangan yang buruk itu di Parepare," tandasnya.
Sebelumnya, Sekda Parepare Muhammad Husni Syam mengklaim Pemkot terus melakukan pelbagai upaya untuk menekan inflasi. Menurutnya, upaya yang dilakukan sama dengan di daerah lain.
"Saya kira sama dengan yang dilakukan daerah lain. seperti gerakan pasar murah, peninjauan pasar, peninjauan harga, dan kerja sama dengan daerah penghasil," katanya.
Sekadar diketahui, Angka inflasi Kota Parepare menjadi yang tertinggi di Sulsel. Inflasi Parepare menembus angka 2,22 persen. Angka tersebut melampaui Pemprov Sulsel yakni 1,77 persen. (*)