Kasus konten mukenah yang diduga menyinggung isu SARA terus bergulir. Sejumlah aktivis mahasiswa turun aksi mendesak polres Parepare bertindak tegas dengan pelaku konten mukenah, Senin 25 November 2024.
Aksi itu dilakukan di dua titik. Masing-masing di monumen Habibie Ainun dan di Mapolres Parepare. Sejumlah aktivis melakukan orasi dan membentangkan spanduk terkait konten paslon TSM-Mo yang diduga kampanye menyinggung SARA.
Para aktivis menuntut agar polres segera mengusut tuntas kasus konten mukenah. Sejumlah aktivis juga meminta agar konten itu dihapus dan permohonan maaf secara terbuka oleh semua pemeran konten.
"Kami menuntut Kapolres Parepare agar segera menuntut kasus konten yang melecehkan perempuan muslimah. Mukenah adalah simbol Islam yang tidak boleh jadi bahan olok-olokan," tegas salah satu orator, Ica.
Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Khaer dalam orasinya menegaskan kedua masalah tersebut harus segera diusut tuntas oleh pihak kepolisian.
"Kami datang ke sini untuk meminta kepolisian menindak tegas pelanggaran kampanye yang mengandung unsur SARA dan segera menindaklanjuti kasus pelecehan verbal yang telah menciptakan keresahan di masyarakat," ujar Khaer.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Parepare AKP Setiawan Sunarto mengatakan kasus konten mukenah itu tengah ditangani sentra Gakkumdu. Dirinya menyebut proses kasus tersebut tidak bisa jalan bersamaan Gakkumdu dan Polres.
"Sekarang sudah pembahasan pertama di Gakkumdu. Nanti selesai di Gakkumdu baru ke Polres. Kita tetap proses penyelidikan. Tapi kasus ini ditangani Gakkumdu dulu. Di polres sudah diaduin. Tapi tidak boleh berjalan dengan bersamaan," ungkap Setiawan.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan sudah memanggil sejumlah saksi terkait kasus konten mukenah. "Di gakkumdu udah pembahasan pertama. Udah kita panggil saksi-saksi yang perlu kita klarifikasi," tutup dia. (*)