Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare melakukan studi lapangan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).
Kegiatan itu dipimpin langsung Pj Wali Kota Parepare, Abdul Hayat Gani, didampingi Asisten II, Kepala Dinas PUPR, Kepala Bappeda, dan Kepala DLH Parepare, Jumat (17/11/2025).
Pemkot Parepare mempelajari pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kota Balikpapan.
Pj Wali Kota Parepare, Abdul Hayat Gani menyampaikan apresiasinya atas pengelolaan TPA yang dilakukan pemerintah Balikpapan.
"Studi lapangan ini akan menjadi inspirasi bagi Parepare dalam memperbaiki sistem pengelolaan sampah," kata Abdul Hayat.
"Terutama terkait sinergi antara pemerintah dan masyarakat," tambahnya.
Abdul Hayat mengatakan Pemkot Parepare akan menerapkan sistem TPA yang serupa.
Hal itu dilakukan, lanjut Abdul Hayat, untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan dikelola dengan baik.
"Pemerintah kota Parepare berencana menerapkan sistem yang sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan terkelola dengan baik," paparnya.
Sementara itu, Kepala DLH Balikpapan Sudirman mengatakan pengelolaan sampah dengan melakukan dua pendekatan, yakni penanganan dan pengurangan.
"DLH menangani sampah mulai dari sumbernya, di rumah tangga, kemudian dikumpulkan ke tempat pembuangan sementara (TPS) sebelum dibawa ke TPA," jelasnya.
"Namun sebelum sampai ke TPA, sudah ada proses pengurangan sampah di berbagai tingkatan,” ujar Sudirman.
Sudirman mengungkapkan, dari total 500 ton sampah yang dihasilkan Kota Balikpapan setiap hari.
Sebanyak 120 ton berhasil dikurangi melalui upaya bersama masyarakat.
"Pengurangan ini tidak mungkin tercapai tanpa peran serta masyarakat yang melibatkan KSM, bank sampah. Kelompok komunitas peduli lingkungan, hingga kerja sama dengan startup lokal seperti Ciros,” ungkapnya
Dalam diskusi yang berlangsung hangat, rombongan Pemkot Parepare banyak belajar tentang pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah.
"Kami sangat terbantu dengan partisipasi berbagai pihak, termasuk kelompok-kelompok masyarakat, untuk mengurangi sampah sebelum akhirnya masuk ke TPA," pungkasnya. (*)