Notification

×

Iklan

Pasang Iklan

Iklan

Pasang Iklan

Sikap Arogan Kadis Dikbud Parepare Saat Ditanya Kasus Guru Pukul Siswa

| Januari 16, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-17T03:59:59Z
Pasang Iklan




Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parepare pasang badan membela oknum guru yang menganiaya siswa. Disdikbud bersikeras untuk mendamaikan orang tua siswa dan guru.


Setelah memediasi kedua pihak untuk berdamai, pihak Disdikbud tak memberi sanksi kepada oknum guru. Dikbud cuma memberi teguran kepada oknum guru meski orang tua sudah lapor polisi.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare, Makmur menunjukkan sikap arogan saat dikonfirmasi media. Dia membenarkan orang tua siswa dan guru sudah damai dengan nada tinggi. Ia bahkan menuding wartawan sebagai provokator.


"Kita juga sembarang to mau ditanyakan, kalau sudah proses damai, damai-mi jangan-mi selalu bikin masalah lagi, provokator ko je kau," ucapnya pada Kamis, 16 Januari kepada awak media.


"Janganmi, setengah mati-ki kasih damai masih mau. Yang jelas damai-mi berarti ada kesepakatan anak-anak ini bisa belajar dengan baik, ibu guru tidak mengulangi, sudah tulis-mi begitu," tambah Ketua PGRI Parepare ini.


Dia juga tak menampik hanya memberikan sanksi teguran terhadap guru tersebut.


 "Kan saya sudah bilang tidak ditolerir. Ada kekerasan pasti ada teguran. Kalau larangan mengajar merugikan siswa. Bayangkan kalau 6 kelas diajar, siapa yang mau ajar, kau yang mau ajari," bebernya. 


Sebelumnya, siswa tersebut dipukul diwajahnya menggunakan buku pada saat proses belajar mengajar di kelas. Akibatnya korban mengalami luka lecet pada bagian kepala dan bibir bagian bawah. 


Atas kejadian tersebut Orang tua siswa, Sudarsono keberatan sehingga melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. 


Sudarsono menuturkan bahwa anaknya dipukul menggunakan buku pada Selasa, 14 Januari.


Awalnya korban mengikuti pelajaran Bahasa Inggris bersama pelaku. "Pada saat menulis kepala anak saya sedang sakit, kemudian ditegur oleh guru tersebut (pelaku) karena tidak menulis," jelas orag tua siswa. 


Kemudian pelaku langsung memukul kepala korban menggunakan buku portofolio. Akibatnya korban mengalami luka lecet pada bagian kepala dan bibir bagian bawah. 


Sudarsono membeberkan bahwa pihaknya melaporkan guru tersebut ke polisi agar kedepan anaknya tidak diperlakukan semena-mena oleh guru. Apalagi tanpa mengetahui kondisi anak yang sedang sakit dan tiba-tiba dipukul. 


"Harapan saya agar ini menjadi atensi dan perhatian kedepan. Jangan asal memukul siswa apalagi jika tidak tahu misalnya anak ini sedang sakit," jelasnya. 


Terpisah, Kasatreskrim Polres Parepare Iptu Achmad Alfian Nurrochim saat dicoba dikonfirmasi belum merespons terkait pencabutan laporan orang tua siswa. (*)

Pasang Iklan

Pasang Iklan

×
Berita Terbaru Update